12.57
0
Menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlebih di Indonesia yang sangat rentan terhadap banjir, gempa bumi atau tsunami. Hal ini membuat banyak orang harus waspada, terlebih bagi ibu yang memiliki bayi. Pada dasarnya bayi dan balita masih sangat rentan terhadap perubahan kondisi lingkungannya.Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk memberikan pertolongan terutama makanan pada bayi dalam keadaan darurat?
Tidak ada satu orangpun yang menginginkan terjadi bencana namun anda harus siap dalam mengatasi kemungkinan terburuk yang terjadi apalagi bila anda sedang memiliki anak dalam usia batita. Pada usia batita perhatian terhadap kesehatan paling utama karena akan menunjang perkembangan dan pertumbuhannya. Perhatian utama dari kesehatan usia batita adalah makanan yang diberikan ketika dalam keadaan darurat.
Pertolongan yang diberikan pada saat kondisi darurat dibutuhkan kordinasi dengan semua pihak.Bantuan dari pihak sukarelawan, donatur dan juga perhatia pemerintah dalam mengetahui pemberian makanan bayi dalam keadaan darurat.

Berikut adalah beberapa tahapan yang dapat anda lakukan ketika anda sedang berada di kondisi darurat dalam upaya memberikanan makanan bayi :

A. Menyusui dalam keadaan darurat :
  1. Keterbatasan sarana yang ada di lokasi penampungan sangat penting untuk diperhatikan, misalnya ketika akan menyusui maka lebih penting dalam menyiapakan susu formula dan air bersih dalam jumlah yang memadai.
  2. Apabila memungkinkan anda tetap memberikan ASI dikarenakan kandungan ASI yang memiliki antibody yang diperlukan oleh bayi anda , terlebih rentan terhadap diare, kematian bayi dan kekurangan gizi.
  3. Untuk mencegah penyebaran penyakit seperti diare maka anda dapat membersihkan dengan menggunakan air bersih dan sabun khusus untuk mencuci peralatan bayi anda.
B. Pemberian Makanan Pendamping ASi
Bagi anda yang akan memberikan Makanan Pendamping ASI pada bayi sesuai denan rekomendasi DEPKES dari situs aimi.asi.org maka anda dapat mengikuti petunjuk sebagai berikut :
  1. Makanan Pendamping ASI hanya diberikan pada bayi yang berusia 6 bulan.
  2. Adanya pendataan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan sehingga dapat membantu dalam penyaluran makanan pendamping ASI yang tepat sesuai dengan kebutuhan bayi.
  3. Pada umumnya pengungsi dapat memperoleh MPASI yang sudah dikemas secara khusus.
  4. Perhatikan kebersihan peralatan makanan pada bayi anda untuk mengurangi terjadinya penyebaran penyakit di lingkungan pengungsi.
  5. Apabila memungkinkan maka anda dapat menyediakan bahan lokal dalam menggunakan peralatan yang higienis dalam pembuatan MPASI
  6. Kandungan gizi yang dapat disesuaikan memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan (mikronutrisi dan makronutrisi)
Dengan demikian bagi anda dalam memberikan pertolongan sebagai sukarelawan ataupun berada di lokasi pengungsian maka anda dapat menambah informasi, utamakan untuk memberikan ASI karena terbukti dapat memberikan antibodi alami yang dibutuhkan oleh bayi anda. Perhatikan kesehatan bayi anda dengan penyedia pengganti air susu apabila tidak memungkinkan untuk memberikan ASI dan memberikan makanan tambahan yang cukup sesuai dengan usia anak anda.

0 komentar:

Posting Komentar